Alhamdulillahirobbil alamin.....Masih diberi waktu lagi oleh Allah untuk menabung pundi pundi amal bekal ke akhirat...
lama tak buka blog, hehe kangen ngeblog lagi, kali ini mau bahas seputaran dunia dokter muda atau biasa disebut koass, tapi sebelum kesitu pengen bahas mengenai perjuangan untuk dapat gelar Sarjana di Kedokteran...
Bismiilah
Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, rasanya baru kemarin menjadi Mahasiswa Baru di Fakultas Kedokteran Untad, dan saat ini masih menjadi MABA juga tapi MABA nya di Rumah Sakit, jadi Dek Koass hehehe
Iya... Dokter Muda.. dikatakan dokter muda karena ilmunya masih mengkal belum matang...
16 Juli 2018, adalah hari pertama dimana saya menuntut ilmu di Rumah sakit... tpi kali ini stase pertama saya adalah Forensik dan itu ditempatkan di Luwuk....
what? pertama kali koas? langsung dikirim di Luwuk? hmmm....kami adalah tim perintis, tim yg untuk pertama kali juga koas di Luwuk, kami tinggal 12 orang dalam 1 Rumah di Rumah dinas pak Direktur RSUD Luwuk... Rumahnya Alhamdulillah bagus, aman juga, hanya yg jadi problem setiap pagi itu antrian mandi, dan kalau hari ahad antrian nyuci baju hehe
pengalaman yg tak terlupakan kurang lebih1 bulan stase forensik di RSUD Luwuk begitu memberikan pengalaman baru bagi kami khususnya saya yg baru pertama kali menginjakkan kaki di Kabupaten Luwuk Banggai, Luwuk itu indah.. dikelilingi pantai yg menawan, Kabupatennya bersihh tak heran jika Luwuk pernah mendapatkan Piala Adipura....
slogan Masyarakat di Luwuk yaitu " Pinasa (pia na sampah ala)" artinya jika liat sampai langsng ambil dan buang hehehe
Luwuk penuh dengan gemerlapnya lampu lampu kota... sebenarnya Luwuk tidak terlalu besar hampir sama dengan Kabupaten Tolitoli, tapi lebih ramai di Luwuk jika dibandingkan dengan Tolitoli.. satu hal juga yg unik disini, yaitu logat bicaranya masyarakat luwuk...lucu
Stase Forensik diluwuk, banyak cerita yg terjadi disetiap harinya, banyak drama juga, salah satunya saat jadwal jagaku bersama dua temanku saat itu kami jaga dari jam 9 sampai jam 7 pagi, kami turun berjalan melewati kamar jenazah kemudian ke ruangan forensik di IGD RSUD Luwuk, karena tak kunjung ada pasien skitran jam stnga 12 kami Naik kembali ke Rumah dinas, tapi kami tidur tetap menggunakan baju jaga..baru sekitaran 30 menit rebahan dan sdh mau menghilang ke alam bawa sadar...tiba tiba telpon berdering...koass forensik di panggil ada kasus pasien dibacok... seketika kami bertiga dengan sigap terbangun dan berjalan turun kebawah jam stnga 1, dingiiin sekali, semakin horor saja saat melewati kamar jenazah... Tiba di IGD, kami bertiga bagaikan pasukan yg ditunggu tunggu kedatangannya,...saat kami tiba kami syok melihat luka bacokannya... luka bacoknya hampir mengenai Arteri carotis, bisa tdk kubayangkan jika mengenai Arteri tersebut prognosisnya pasti malam...ada sekitran 3 luka bacoknya dileher, punggung, dan tangan kanan....yg kedalamannya sekitra 7 cm, mengerikan sekali hehe...Kakak Perawat yg menangani lukanya pun menyuruh kami untuk siap siap RJP atau CPR ( Cardiopulmonary Resusitation) jika tiba tiba trjadi henti jantung....
namun Alhamdulillah pasien terebut tertolong sekitran jam 4 shubuh slesai menjahit semua lukanya.. dan pasien langsung di dorong ke ruangan ICU untuk mendapat penanganan lebih lanjut.....
dan tak lama Adzan shubuh berkumandang....kami bertiga bertatapan...malam ini Alhamdulillah tidur setnga jam hehehe
sudah 1 bulan dan kami harus kembali melanjutkan stase lagi di Palu... terima kasih Ya Allah untuk setiap pengalaman yg kudapatkan kuharap ilmu yg kudapatkan berkah
pesan stase forensik adalah " Visum Et Repertum, Melihat dan Melaporkan" jadi stase forensik itu kita melihat dimana lukanya, berapa cm panjangnya, kedalamannya bgaiaman, apakah luka lecet atau luka robek dll, jadi apapun yg kita lihat itu yg kita laporkan.
cieeeee, aphyouuu, baru buka
ReplyDeletetypo anak
ReplyDelete